Daftar Isi

Sabtu, 13 November 2010

Contoh PTK LPMP

 

USULAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS




MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM KOORDINASI MANUSIA





Oleh:

Dra. Anny Winarsih
NIP. 131772466






SMP NEGERI 30 SEMARANG
JL. AMARTA NO. 21 SEMARANG
KECAMATAN
KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH
2008
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
            Dari pengalaman nyata guru dalam proses kegiatan belajar mengajar  IPA-Biologi, pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Semarang, ketika membelajarkan pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia, menemukan berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut yaitu; 1) hasil pengamatan guru, aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah siswa yang mengajukan pendapat dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh guru, demikian juga pada saat kegiatan diskusi kelompok, 2) ketuntasan minimal yang diperoleh siswa dari test formatif, yaitu 65% jumlah siswa yang mendapatkan nilai, jadi ada 35% siswa yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.  Jika permasalahan-permasalahan ini tidak segera diatasi, maka kriteria ketuntasan minimal untuk pokok bahasan tersebut tidak tercapai dan akan berpengaruh terhadap ketidak tuntasan mata pelajaran IPA-Biologi.
Guru mencoba melakukan pendekatan lebih intensif, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, melalui kegiatan wawancara. Hasil wawancara terhadap beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar, ditemukan beberapa penyebab rendahnya aktivitas dan daya serap siswa, terhadap penguasaan konsep Sistem Koordinasi Manusia. Pertama, motivasi siswa untuk mempelajari pokok bahasan tersebut rendah, kurang percaya diri untuk bisa menguasai konsep dan menganggap sulit. Kedua, Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih berpusat pada guru (teacher concered), siswa lebih banyak mendengar dan mencatat materi yang disampaikan guru. Belum memanfaatkan lingkungan dan informasi berita surat kabar sebagai sumber belajar. Demikian pula interaksi antar siswa dalam suatu kelompok belajar masih kurang, karena hanya terbatas pada pekerjaan mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa), dimana materi kegiatan dalam LKS masih berpusat pada buku (texbook oriented) dan didominasi dengan hafalan bukan pada penerapan konsep, sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan membangun pengetahuan sendiri. Ketiga, soal tes, pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia belum mempertanyakan soal-soal aplikasi konsep dalam berbagai bidang kehidupan, tetapi masih berupa hafalan konsep, sehingga siswa cenderung belajar dengan menghafal. 
Temuan-temuan guru dalam proses pembelajaran dan didukung hasil wawancara dengan siswa, kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama dalam bentuk kolaborasi bersama antara guru dan dosen, untuk mengatasi rendahnya kemampuan penguasaan konsep pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia. Hasil kolaborasi menunjukkan bahwa, penyebab munculnya permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran IPA-Biologi, khususnya pokok bahasan tersebut, dikarenakan:
1.      motivasi belajar siswa dan rasa percaya diri rendah, karena belum diberi kesempatan untuk menyampaikan ide atau pendapat pada proses pembelajaran
2.      siswa belum diberi kesempatan untuk membuat dan menampilkan hasil karya di depan kelas, dari hasil pembelajaran tentang pokok bahasan tersebut
3.      siswa juga belum diberi kesempatan menerapkan konsep untuk memecahkan masalah, yang berkaitan dengan pokok bahasan tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Upaya yang dilakukan, agar permasalahan-permasalahan tersebut segera dapat diatasi. Guru pengampu secara kolaborasi sepakat untuk melakukan suatu penelitian, mengenai penggunaan model pembelajaran yang lebih mengutamakan pada aktivitas siswa dalam membentuk pengetahuan sendiri, untuk meningkatkan penguasaan konsep tersebut.

Contoh PTK LPMP

 

USULAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS




MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM KOORDINASI MANUSIA





Oleh:

Dra. Anny Winarsih
NIP. 131772466






SMP NEGERI 30 SEMARANG
JL. AMARTA NO. 21 SEMARANG
KECAMATAN
KOTA SEMARANG
PROVINSI JAWA TENGAH
2008
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
            Dari pengalaman nyata guru dalam proses kegiatan belajar mengajar  IPA-Biologi, pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 30 Semarang, ketika membelajarkan pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia, menemukan berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut yaitu; 1) hasil pengamatan guru, aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah siswa yang mengajukan pendapat dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh guru, demikian juga pada saat kegiatan diskusi kelompok, 2) ketuntasan minimal yang diperoleh siswa dari test formatif, yaitu 65% jumlah siswa yang mendapatkan nilai, jadi ada 35% siswa yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.  Jika permasalahan-permasalahan ini tidak segera diatasi, maka kriteria ketuntasan minimal untuk pokok bahasan tersebut tidak tercapai dan akan berpengaruh terhadap ketidak tuntasan mata pelajaran IPA-Biologi.
Guru mencoba melakukan pendekatan lebih intensif, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, melalui kegiatan wawancara. Hasil wawancara terhadap beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar, ditemukan beberapa penyebab rendahnya aktivitas dan daya serap siswa, terhadap penguasaan konsep Sistem Koordinasi Manusia. Pertama, motivasi siswa untuk mempelajari pokok bahasan tersebut rendah, kurang percaya diri untuk bisa menguasai konsep dan menganggap sulit. Kedua, Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih berpusat pada guru (teacher concered), siswa lebih banyak mendengar dan mencatat materi yang disampaikan guru. Belum memanfaatkan lingkungan dan informasi berita surat kabar sebagai sumber belajar. Demikian pula interaksi antar siswa dalam suatu kelompok belajar masih kurang, karena hanya terbatas pada pekerjaan mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa), dimana materi kegiatan dalam LKS masih berpusat pada buku (texbook oriented) dan didominasi dengan hafalan bukan pada penerapan konsep, sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan membangun pengetahuan sendiri. Ketiga, soal tes, pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia belum mempertanyakan soal-soal aplikasi konsep dalam berbagai bidang kehidupan, tetapi masih berupa hafalan konsep, sehingga siswa cenderung belajar dengan menghafal. 
Temuan-temuan guru dalam proses pembelajaran dan didukung hasil wawancara dengan siswa, kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama dalam bentuk kolaborasi bersama antara guru dan dosen, untuk mengatasi rendahnya kemampuan penguasaan konsep pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia. Hasil kolaborasi menunjukkan bahwa, penyebab munculnya permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran IPA-Biologi, khususnya pokok bahasan tersebut, dikarenakan:
1.      motivasi belajar siswa dan rasa percaya diri rendah, karena belum diberi kesempatan untuk menyampaikan ide atau pendapat pada proses pembelajaran
2.      siswa belum diberi kesempatan untuk membuat dan menampilkan hasil karya di depan kelas, dari hasil pembelajaran tentang pokok bahasan tersebut
3.      siswa juga belum diberi kesempatan menerapkan konsep untuk memecahkan masalah, yang berkaitan dengan pokok bahasan tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Upaya yang dilakukan, agar permasalahan-permasalahan tersebut segera dapat diatasi. Guru pengampu secara kolaborasi sepakat untuk melakukan suatu penelitian, mengenai penggunaan model pembelajaran yang lebih mengutamakan pada aktivitas siswa dalam membentuk pengetahuan sendiri, untuk meningkatkan penguasaan konsep tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu; Apakah model pembelajaran student facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sistem Koordinasi Manusia?
            Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam penelitian ini akan digunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Melalui model pembelajaran ini, diyakini secara kolaborasi antara guru dan dosen dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining mempunyai banyak keuntungan, yaitu;                 1) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, untuk mencari ilmu pengetahuan dan menyusunnya dalam bentuk hasil karya tulis ilmiah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem koordinasi manusia,                           2) menumbuhkan aktivitas bekerjasama antar siswa, dalam satu kelompok dan menumbuhkan sikap tanggung jawab bersama atas hasil karya yang mereka buat, 3) menumbuhkan aktivitas siswa antar kelompok dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan, sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih luas,                           4) meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan berargumentasi, terhadap penyelesaian suatu permasalahan yang berhubungan dengan penerapan konsep sistem koordinasi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui model pembelajaran ini, diharapkan siswa terbiasa untuk melakukan kerja kelompok sehingga timbul cooperative learning, membiasakan siswa menuangkan ide atau pendapat dalam bentuk tulisan maupun lisan, memberikan peluang pada siswa agar dapat memilih dan menggunakan media yang sesuai untuk menuangkan ide atau pendapat mereka.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia, pada siswa kelas VII SMP Negeri 30 Semarang, melalui penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

D. Manfaat Penelitian
            Manfaat dari penelitian ini adalah
1.      Bagi siswa, melalui pembelajaran dengan model Student Facilitator and Explaining, akan terbiasa untuk mengungkapkan ide atau pendapat dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar, membuat karya tulis ilmiah dan menumbuhkan sikap ilmiah
2.      Bagi guru IPA di SMP Negeri 30 Semarang, penelitian ini dapat memberikan masukkan, tentang pentingnya penggunaan variasi model pembelajaran. Terutama untuk penguasaan konsep Sistem Koordinasi Manusia. Guru juga akan mendapatkan keterampilan dalam memberikan motivasi belajar siswa, untuk lebih meningkatkan aktivitas dan kreatifitas dalam proses pembelajaran.
3.      Penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan, untuk memotivasi pihak sekolah dalam memberikan motivasi pada guru, agar mengembangkan berbagai macam model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Sehingga dapat meningkatkan kinerja sekolah dalam upaya mewujudkan lulusan yang kompeten. 

II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
      1. Pembelajaran IPA-Biologi di SMP
Mencermati kegiatan proses pembelajaran di sekolah, masih ada guru yang berpendapat, bahwa IPA-Biologi merupakan sekumpulan pengetahuan yang pemahamannya cukup dilakukan melalui penjelasan dan pemberian contoh-contoh. Pendapat tersebut, berdampak pada pola pembelajaran yang dikembangkan oleh guru, oleh karena IPA - Biologi masih dianggap sebagai pengetahuan yang cukup dengan ditransfer, maka pembelajaran IPA-Biologi cenderung pada pemberian informasi, mengerjakan contoh-contoh soal dan pemberian pekerjaan rumah kepada siswa. Sementara itu, kegiatan siswa lebih banyak mencatat dan merangkum buku. Jika hal tersebut masih dilakukan, maka dalam mempelajari pengetahuan IPA - Biologi, siswa akan lebih banyak belajar menghafal fenomena dan konsep-konsep, tetapi tidak dilatih untuk  memahami suatu konsep berdasarkan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
            Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa, dalam pembelajaran IPA-Biologi, siswa perlu diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungannya, baik berupa alam kehidupan; fisik, sosial, maupun budaya yang dapat mempengaruhi perolehan pengetahuan di sekolah. Jhonson Elaine, dalam Mohamad Nur (2004) bahwa “Teaching should be offered in context. Learning in order to know should not be separated from learning in order to do”. pernyataan ini mengimplikasikan bahwa pembelajaran yang dikembangkan di sekolah seharusnya mengacu pada 3 hal, yaitu a) menghubungkan pengetahuan dan keterampilan, b) mempelajari konsep abstrak dengan melakukan aktivitas praktis, dan c) menghubungkan pelajaran di sekolah dengan dunia nyata.
Sehubungan dengan pembelajaran IPA-Biologi, Depdiknas (2006) memberi arahan, agar pembelajaran di sekolah menerapkan pendekatan-pendekatan di bawah ini.
a.  Pendekatan yang memuat 4 pilar pendidikan, yaitu “learning to do, learning to know, learning to be and learning to live together”.
b.    Inquiry
c.    Konstruktivisme
d.    SETS atau Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (SaLingTeMas)
e.    Pemecahan Masalah.   
Dalam pendekatan-pendekatan tersebut, guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan motivator, daripada sebagai pemberi informasi atau pengetahuan.
IPA-Biologi yang berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA-Biologi bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA-Biologi di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA-Biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi, agar siswa menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA-Biologi diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar (Depdiknas, 2006).
            Konsep-konsep IPA-Biologi diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA-Biologi perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Sehingga diharapkan pembelajaran memberikan penekanan pembelajaran dengan menghubungkaitkan unsur Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat, yang diarahkan pada pengalaman belajar. Sehingga siswa dapat merancang dan membuat suatu karya, melalui penerapan konsep dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (Depdiknas, 2006).
            Pembelajaran IPA-Biologi, menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar, dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan dan tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Pembelajaran IPA-Biologi sebaiknya dilaksanakan secara ikuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan kerja ilmiah dan sikap ilmiah (Depdiknas, 2006).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai tiga aspek yaitu aspek biologis, aspek fisis dan aspek kimia. Ketiga aspek tersebut dikaji secara simultan sehingga menghasilkan konsep yang utuh, menggambarkan konsep-konsep dalam mata pelajaran IPA.
Aspek Biologi, mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan  interaksi dengan lingkungan. Pembelajaran IPA berkaitan erat dengan lingkungan, maka pendekatan Contextual Teaching and Leraning (CTL) sangat diajurkan untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Pendekatan kontekstual CTL merupakan konsep belajar yang mampu membantu guru, mengaitkan materi dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki  dengan penerapan kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan pendekatan tersebut diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa, bukan hanya transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.
Melalui pendidikan dan pembelajaran, siswa tidak hanya sekedar memperoleh pengetahuan, tetapi juga menemukan sendiri pengetahuan tersebut (Inkuiri). Hal ini merupakan suatu penghargaan bagi dirinya, sehingga dapat menimbulkan kepuasan diri. Kalau pembentukannya terus dikembangkan, akan terbentuk konsep diri yang ditandai dengan timbulnya rasa aman, mental sehat, kreatif, terbuka dan sifat lain yang mendukung terbentuknya manusia seutuhnya.
Sejak penggunaan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran, proses pembelajaran mulai bergeser dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran, untuk mendapatkan suatu pengetahuan sangat menentukan peningkatan penguasaan konsep. Melalui pendekatan inkuiri, siswa dapat lebih mengembangkan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik.

      2. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, adalah model pembelajaran dimana siswa mempresentasikan ide atau  pendapat pada siswa lain. Melalui model pembelajaran ini, memberikan kebebasan pada siswa untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat tentang suatu permasalahan yang berhubungan dengan pemahaman konsep maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006).
Aktivitas siswa dalam menemukan dan membangun pengetahuan sangat menentukan kemampuan terhadap konsep tertentu yang dipelajarinya. Keberhasilan yang didapat dengan membangun pengetahuan sendiri akan bersifat tahan lama dan menumbuhkan rasa percaya diri dan pandangan positif terhadap materi pembelajaran. Siswa termotivasi ketika mereka melakukan pembelajaran dengan menemukan sesuatu oleh mereka sendiri daripada mendengarkan saja. Siswa belajar untuk memanipulasi lingkungan mereka menjadi lebih aktif  .
 Langkah-langkah untuk menyusun program pembelajaran IPA-Biologi, dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah sebagai berikut
a.       guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan dicapai
b. guru menjelaskan apa yang perlu dilakukan oleh siswa, untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
c.   guru membagi kelompok dengan tingkat kemampuan akademik yang merata
d.   siswa dipersilahkan membuat karya tulis ilmiah mengenai topik yang menjadi tugas mereka
e.   siswa dipersilahkan mempresentasikan hasil diskusi kepada siswa lain yang berbeda kelompok
f.    guru menyimpulkan pendapat siswa
g.   guru membuat peta konsep mengenai konsep yang telah ditentukan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan
            Berdasarkan hasil penelitian (Lisdiana, 2006) melalui pembelajaran Biologi dengan strategi mengaktifkan siswa dalam proses penemuan konsep di SMA Negeri 1 Kudus dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Biologi, karena memberi peluang pada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas dari guru, untuk menyelesaikan permasalahan Biologi secara menyeluruh.
            Penguasaan konsep dalam penelitian ini, meliputi kemampuan siswa untuk memahami materi pembelajaran IPA-Biologi, untuk pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia. Tingkat pemahaman materi pembelajaran diukur dari; membuat karya tulis ilmiah, kreatifitas dan kebenaran dari ide atau pendapat siswa yang dilakukan di depan kelas dan nilai tes.









C. Kerangka Pemikiran
            Dari latar belakang dan kajian teori maka dapat dirumuskan kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pada materi sistem koordinasi; aktivitas siswa dalam pembelajaran belum mencapai kategori baik dan hasil belajar siswa juga belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
 
Meningkatnya aktivitas dan penguasaan konsep IPA-Biologi
 
 

















Gambar 1. Kerangka berpikir

D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem koordinasi manusia.






III. PROSEDUR PENELITIAN
A.      Setting Penelitian
1.   Tempat Penelitian
      Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 30 Semarang.
2.   Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada semester Genap tahun pelajaran 2008. Jangka waktu penelitian 4 bulan (Agustus sampai dengan November 2008).
3.   Subjek Penelitian
      Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F, kelas ini dijadikan sebagai subjek penelitian yang ditentukan berdasarkan pada kelas yang paling rendah rata-rata nilainya dari soal-soal penerapan konsep.

B. Alat Pengumpul Data dan Analisis Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.        Lembar observasi kinerja siswa dan guru, dalam proses pembelajaran. Data tentang kinerja siswa dan guru dianalisis dengan skala penilaian (tidak kompeten sampai dengan sangat kompeten).
2.        Laporan tertulis dari kegiatan dskusi yang dilakukan oleh siswa akan dinilai dengan rentang skor 10 – 100. Data nilai selanjutnya akan dianalisis dengan persen.
3.        Angket sikap siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran, dengan skala penilaian (sangat kurang sampai dengan amat baik)
4.        Studi dokumentasi penelitian, dalam bentuk foto-foto kegiatan.

C. Proses Triangulasi Data
            Data-data penelitian akan dikumpulkan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan bantuan pengumpul data 3 (tiga) orang observer. Semua instrumen yang digunakan akan dilakukan validasi isi oleh tim peneliti, sebelum digunakan sebagai alat untuk pengambilan data penelitian.
Sedangkan setelah proses pembelajaran, data diperoleh dari jawaban soal tes ulangan. Untuk soal ulangan sebelum diberikan ke siswa akan dilakukan uji coba soal. Hanya soal yang valid yang akan digunakan, sedangkan soal yang tidak valid tidak digunakan.

D. Indikator Keberhasilan
            Adapun indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
1.      Minimal 50% siswa dari jumlah siswa dalam 1 kelas yang mengungkapkan ide atau pendapat, di depan kelas untuk setiap pertemuan.
2.      Minimal, 80% siswa dalam 1 kelas memperoleh nilai ≥65 pada tes ulangan harian, untuk untuk pokok bahasan Sistem Koordinasi Manusia..

E. Prosedur Penelitian Tiap Siklus
1.   Perencanaan tindakan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti secara kolaborasi adalah sebagai berikut.
a.       Perencanaan tindakan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan dosen secara kolaborasi adalah sebagai berikut.
1.   merancang pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining          
2.      membuat rencana pembelajaran yang terdiri dari Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3.      menyiapkan bahan ajar dalam bentuk slide Powerpoint
4.      menyiapkan media pembelajaran
5.      menyusun lembar penilaian karya tulis ilmiah
6.      menyusun Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
7.      menyusun instrumen observasi aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran
8.      mengembangkan alat evaluasi hasil belajar berupa soal-soal pemahaman dan penerapan konsep
9.      menyiapkan lembar refleksi hasil pembelajaran
b.      Pelaksanaan tindakan
Penelitian dilaksanakan secara bersiklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Jika pada pelaksanaan siklus I  indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini belum tercapai, maka dilakukan perbaikan untuk siklus berikutnya.
Secara skematis rancangan pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

 














Gambar 2. Rancangan tahapan penelitian

Keterangan:
P    : Perencanaan tindakan           O      : Observasi
T    : Pelaksanaan tindakan            ER    : Evaluasi-Refleksi






Tahapan pelaksanaan pembelajaran, menggunakan model Student Facilitator and Explaining dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.      
guru membentuk kelompok belajar, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa yang heterogen, berdasarkan                      kemampuan akademis.
 


guru menyampaikan indikator hasil belajar yang akan dicapai
 

proses belajar mengajar
 


guru melakukan pembimbingan pada setiap                            kelompok untuk membuat karya tulis ilmiah
 


siswa mempresentasikan karya tulis ilmiah,
melalui kegiatan diskusi
 


siswa diberi kesempatan yang sama untuk                  
mengungkapkan ide atau pendapat
 


guru melakukan pembimbingan untuk                          
menyimpulkan pendapat siswa
 

guru membuat peta konsep mengenai konsep                                
yang telah dipelajari dalam kegiatan diskusi
 


siswa dengan bimbingan guru,                                           menyimpulkan materi pelajaran

Gambar 2. Tahapan model pembelajaran
                              Student Facilitator and Explaining




1.      Siklus pertama
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dengan materi pembelajaran sistem saraf pada manusia, dilakukan sebanyak 3 kali tatap muka dan 1 kali tes evaluasi hasil belajar siklus pertama. Anggota peneliti membantu persiapan pembelajaran dan melakukan observasi aktifitas siswa dan guru selama pembelajaran. Hasil pengamatan dianalisis dan didiskusikan bersama sebagai bahan refleksi untuk rencana tindakan dalam siklus kedua.
2.      Siklus kedua
Proses  pembelajaran tetap menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, dengan melaksanakan hasil refleksi pembelajaran siklus pertama. Materi pembelajaran sistem hormon manusia (dilaksanakan 3 kali tatap muka dan 1 kali evaluasi siklus kedua. Anggota peneliti membantu persiapan pembelajaran dan observasi aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan dianalisis dan didiskusikan bersama sebagai bahan refleksi untuk rencana tindakan dalam siklus ketiga. 
3.      Siklus ketiga
Proses  pembelajaran tetap menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, dan melaksanakan hasil refleksi pembelajaran siklus kedua. Materi Gangguan Sistem Koordinasi Manusia (dilaksanakan 3 kali tatap muka dan 1 kali evaluasi siklus ketiga. Anggota peneliti membantu persiapan pembelajaran dan observasi aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

            Hasil pengamatan dianalisis dan didiskusikan bersama sebagai bahan refleksi untuk melihat ketercapaian indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, bila indikator belum tercapai, maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.

            c.   Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang meliputi;
1.      aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
2.      kemampuan siswa untuk pemaham dan penerapan konsep IPA-Biologi, melalui lembar evaluasi presentasi hasil karya tulis ilmiah
3.      hasil belajar siswa dalam menjawab soal-soal pemahaman maupun penerapan konsep melalui tes formatif pada akhir siklus.

            d.  Refleksi
               Data yang telah terkumpul pada setiap siklus dianalisis dan didiskusikan bersama observer, untuk mengetahui ketercapaian indikator yang telah ditentukan dan merefleksi tentang kelebihan dan kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Demi keberlanjutan penerapan tindakan secara kolaborasi guru membuat skenario pembelajaran untuk keberlanjutan penerapan hasil penelitian ini.

Sedangkan rincian pelaksanaan pembelajaran untuk siklus kedua baru akan dirumuskan setelah mendapatkan hasil refleksi siklus pertama, demikian juga untuk siklus ketiga ditentukan langkah-langkah pembelajarannya setelah refleksi siklus kedua.

IV. JADWAL PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan, sejak bulan Agustus - November 2008. Secara rinci kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Jadwal maksimal 4 bulan, sebagai berikut.

No

JENIS KEGIATAN
Bulan ke...
Agust.
Sept.
Okt.
Nov.
1
Persiapan penelitian
¨    Menganalisis masalah
¨    Menyiapkan perangkat pembelajaran
¨    Menyiapkan instrumen penelitian

X

X

X



2
Pelaksanaan penelitian

X


3
Pengumpulan data

X


4
Analisis Data

X


5
Pembuatan draft laporan


X

6
Monitoring


X

7
Seminar hasil penelitian


X

8
Revisi laporan



X
9
Penggandaan



X
10
Pelaporan



X


















V. BIAYA PENELITIAN
              Rincian penggunaan biaya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
No
Komponen
Rincian
Jumlah
1.
Honorarium
Ketua peneliti
Anggota peneliti 2 orang @ Rp 150.000,-
Rp    200.000,-
Rp    300.000,-
Jumlah 1
Rp    500.000,-
2.
Biaya
Operasional
Pembuatan rencana pembelajaran
Pembuatan media pembelajaran
Penggandaan LKS, lembar observasi dan soal tes
Konsumsi :
- Persiapan  2 x 3 orang x Rp 10.000,-
- Pelaksanaan 4 x 3 orang x Rp 10.000,-
Rp    200.000,-
Rp    300.000,-
Rp.   350.000,-

Rp      60.000,-
Rp      50.000,-
Jumlah 2
Rp    960.000,-
3.
Biaya
pembelian
ATK
Kertas HVS 80 gram 2 rim @ Rp. 35.000,-
Tinta Canon hitam 1 buah  @ Rp. 20.000,-
Tinta Canon warna 1 buah @ Rp. 30.000,-
Transparansi 1 boks @ Rp. 15.000,-
Spidol transparan 1 set @ Rp. 25.000,-
Rp.      70.000,-
Rp.      20.000,-
Rp.      30.000,-
Rp.      15.000,-
Rp.      25.000,-
Jumlah 3
Rp.    160.000,-
4.
Biaya lain-
lain
Dokumentasi (foto dan video)
Pembelian alat tulis menulis
Penggandaan dan penjilidan laporan
Rp.    500.000,-
Rp.      30.000,-
Rp.    350.000,
Jumlah 4
Rp.    880.000,-


Biaya Keseluruhan
Honorarium
Rp.    500.000,-
Biaya Operasional
Rp.    960.000,-
Biaya pembelian ATK
Rp.    160.000,-
Biaya lain-lain
Rp.    880.000,-
Jumlah Total
Rp.  2.500.000,-
 Terbilang: Dua juta lima ratus ribu rupiah










VI. PERSONALIA PENELITIAN
Jumlah personalia penelitian adalah 3 (tiga orang), terdiri dari seorang ketua peneliti dan 2 (dua) orang anggota peneliti yang mengampu mata pelajaran Biologi dan berasal dari MAN 2 Pati.
Nama Peneliti                             : Dra. Anny Winarsih
NIP.                                            : 131772466
Jenis Kelamin                             : Perempuan
Pangkat                                      : Pembina
Golongan                                    : IVa
Mata Pelajaran yang Diampu     : IPA-Biologi
Instansi                                       : SMP Negeri 30Semarang
Alamat Instansi                          : Jl. Amarta No. 21 Semarang
Pengalaman Penelitian               :  Penelitian Tindakan Kelas tentang: Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Keanekaragaman Hewan pada Siswa Kelas I Cawu 2 SLTP Negeri 1 4 Semarang Tahun Pelajaran 1998/1999.
No. Tlp./Hp.                               : (024) 7604005
Nama Anggota                         :   1. Dra. Sri Wahyuni
                                                     2. Lasi Maniati, A.Md.


















DAFTAR PUSTAKA

Anonim.  (2006). Panduan Pengembangan Silabus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

Anonim. (2006). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anonim. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Satuan Pendidikan SMP. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Lisdiana, dkk. 2006. Strategi Mengaktifkan Siswa Dalam Proses Penemuan Konsep di SMA Negeri 1 Kudus. Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Semarang.

Mohamad Nur dan Prima Retno. (2004). Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA.


.
Lampiran 1. Instrumen Penelitian


Penilaian Sikap Siswa Dalam Melakukan Diskusi



No.

Nomor Punggung
Perilaku

Nilai
Bekerja sama
Berinisiatif
Penuh Perhatian
Bekerja Sistematis




































































































                                                                                    .................................         
                                                                                    Observer

                                                                                 

                                                                                     .................................

                                                                                                                                   
Catatan:
a.  Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut
     1 = sangat kurang
     2 = kurang
     4 = baik
     5 = amat baik
b.  Nilai merupakan jumlah dari skor-skor indikator perilaku
c.  Keterangan diisi dengan kriteria berikut
     Nilai 18 – 20 : amat baik
     Nilai 14 – 17  : baik
     Nilai 6 – 9      : kurang
     Nilai 0 – 5      : sangat kurang

Instrumen Penilaian Kinerja Siswa dalam

Mengajukan Ide atau Gagasan



No.

Nomor Punggung
Ide atau Gagasan
Kreatif
Benar
Sesuai dengan topik bahasan
Jumlah
























































































                                                                                  .................................         
                                                                                    Observer

                                                                                 

                                                                                     .................................










Instrumen Penilaian Kinerja Siswa dalam

Membuat Karya Tulis Ilmiah


Nama Kelompok         :
Tema                           :

Petunjuk:
Berilah tanda cek (√) untuk kolom skala penilaian, sesuai dengan kriteria berikut:
1 = sangat kurang
2 = kurang
4 = baik
5 = amat baik


No

Aspek yang dinilai
Skala Penilaian
1
2
4
5
1.
Perencanaan
1.   Merumuskan judul
2.   Merumuskan masalah
3.   Penentuan kajian pustaka
4.   Menyusun kerangka berpikir
5.   Merumuskan hipotesis
6.   Menyusun prosedur kerja
7.   Persiapan alat dan bahan




2.
Pelaksanaan
1.    Keakuratan sumber data/informasi
2.    Teknik pengumpulan data
3.    Analisis data




3.
Pelaporan hasil
1.   Sistematika penulisan
2.   Penampilan data
3.   Penguasaan materi
4.   Penarikan kesimpulan





                                                                            

                                                                                    ................, ..................         
                                                                                    Observer


                                                                                                                                                                                                                             .................................



Balikan Proses Pembelajaran Minat Siswa


Mata Pelajaran             :   .............................................
Satuan Pendidikan  :    .............................................
Kelas                            :   .............................................
Nama Guru                  :   .............................................
Materi Pelajaran           :   .............................................


Petunjuk pengisian:
Berilah tanda cek (√) pada kolom pilihan jawaban anda.


No.

Pernyataan
Skala Penilaian
ya
tidak
1.
Saya merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran IPA-Biologi, karena diberi kesempatan mengemukakan pendapat


2.
Saya merasa senang, bila pembelajaran IPA-Biologi dengan membuat karya tulis bersama teman secara berkelompok


3.
Saya mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh


4.
Saya semangat melaksanakan diskusi kelompok pada saat mempresentasikan hasil karya


5.
Saya berusaha memahami materi pembelajaran Biologi


6.
Saya bertanya pada guru bila materi pembelajaran belum jelas


7.
Saya berusaha mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru


8.
Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu


9.
Saya selalu mengerjakan kegiatan dalam pembelajaran sesuai prosedur kerja yang telah ditetapkan


10.
Saya akan selalu mencoba menerapkan pengetahuan IPA-Biologi dalam kehidupan sehari-hari









Lembar Observasi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Berilah tanda cek (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya.

1.


No.

Aspek yang diamati
Pelaksanaan
Terlaksana (skor)
Tidak
4
3
2
1
1.
Pendahuluan





a. Memotivasi siswa





b. Menyampaian tujuan pembelajaran





c. Menggali pengetahuan awal siswa





Jumlah





2.
Kegiatan inti





a. Menjelaskan materi pembelajaran





b. Membentuk kelompok





c. Membagi LKS dan memberi penjelasan





d. Membimbing diskusi kelompok





e.  Memberi kesempatan siswa bertanya dan mengeluarkan ide atau gagasan





f. Memberi tanggapan kelompok presentasi





g. Membimbing siswa menarik simpulan





h. Memberi penegasan konsep-konsep esensial





Jumlah





3.
Penutup





a.   Menyimpulkan materi pmbelajaran





b.  Melakukan feed-back dalam bentuk pertanyaan atau tes





c.   Memberi tugas





Jumlah




















DAFTAR ISI


HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................       ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................      iii
I.    PENDAHULUAN ......................................................................................        1
       A.   Latar Belakang ......................................................................................        1
       B.   Rumusan Masalah .................................................................................        2
       C.   Tujuan Penelitian ...................................................................................        3
       D.   Manfaat Penelitian ................................................................................        3
II.   KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN....................................        4
       A.   Kajian Teori............................................................................................        4
             1. Karakteristik Pembelajaran IPA-Biologi di SMP..............................        4
             2. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining..................        7
       B.   Hasil Penelitian yang Relevan................................................................        8
       C.   Kerangka Pemikiran ..............................................................................        9
       D.   Hipotesis Tindakan ...............................................................................        9
III. PROSEDUR PENELITIAN ......................................................................      10
       A.   Setting Penelitian ..................................................................................      10
       B.   Alat Pengumpul Data dan Analisis Data ..............................................      10
       C.   Proses Triangulasi Data .........................................................................      10
       D.   Indikator Keberhasilan ..........................................................................      11
       E.   Prosedur Penelitian Tiap Siklus .............................................................      11
IV. JADWAL PENELITIAN ...........................................................................      15
V.   BIAYA PENELITIAN ...............................................................................      17
VI. PERSONALIA PENELITIAN ..................................................................      18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................      19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
 
 





HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN


1.      Judul Penelitian                  :  Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sistem Koordinasi Manusia
2.      Ketua Peneliti                     :         
a.    Nama Lengkap               :  Dra. Anny Winarsih
b.    Jenis Kelamin                 :  Perempuan
c.    NIP.                               :  131772466
d.   Pangkat / Gol.                :  Pembina / IVa
e.    Mata Ajar Diampu         :  IPA Biologi
f.     Sekolah                          :  SMP Negeri 30 Semarang
g.    Alamat                           :  Jl. Amarta No. 21 Semarang
h.    No. Telp. / HP.               :  (024) 7604005 / 081325602282

3.      Jumlah Anggtota Peneliti   : 2 orang
      Nama Anggota Peneliti      : 1. Dra. Sri Wahyuni
                                                    2. Lasi Maniati, A.Md.      

4.      Lama Penelitian                  : 4 bulan
      Dari Bulan                          : Agustus 2008
      Sampai Bulan                      :  November 2008

5.      Besar Biaya Penelitian        : Rp. 2.500.000,-
                                                    (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)





Mengetahui                                                                             Semarang, 24 Juli 2008
Kepala Sekolah                                                                       Ketua Peneliti,
SMP Negeri 30 Semarang                                                      



Drs. Al. Bekti Wisnu T., MM .                                               Dra. Anny Winarsih
NIP. 131612974                                                                     NIP. 131772466

ii